KLIA2ke KL Sentral ditempuh sekitar 30 Menit perjalanan. Tiba di KL Sentral selanjutnya kita beli tiket KTM (Kereta Tanah Melayu) seharga 2 MYR menuju stasiun terakhir Batu Caves. Sampe di stasiun terakhir kita tinggal jalan kaki aja ke batu caves dan masuk ke batu caves free of charge.
SUPERTRIP 1 – SIKUNANG Part 22 Rencana awal untuk hari terakhir ini adalah mampir ke Putrajaya dan menjelajah kota terkonsep itu seharian. Sebagai seorang pemuja bangunan dan tata kota, kunjungan ke Putrajaya seperti hal wajib dalam perjalanan ke Kuala Lumpur ini. Sementara objek wisata Batu Caves yang populer itu akan gue lewatkan, karena gue merasa udah terlalu jenuh dengan kuil-kuil India seperti itu. Namun kemudian gue berubah pikiran. Dasar labil. Karena gue pengen nyobain KTM Komuter dan berpikir masih akan ada sisa waktu buat jalan-jalan di Putrajaya, gue memutuskan untuk ke Batu Caves dulu pagi ini. Sebuah keputusan yang benar, namun juga salah. Lhah? Benar — karena ternyata Batu Caves menawarkan sesuatu di luar apa yang gue bayangkan, hingga gue nggak menyesali kunjungan gue ke sana. Salah — karena membuat gue gagal menjelajah Putrajaya. Baca Juga Memahami Transportasi Publik di Kuala Lumpur Inside the KK Mart. A bit crowded, according to me. Setelah mandi dan sarapan ala kadarnya dengan roti selai yang disediakan Serenity Hostel, gue berjalan menuju Stesen Bukit Bintang dengan keril 60L yang gelendotan manja di balik punggung. Di tengah jalan, gue menyempatkan diri masuk ke dalam sebuah minimarket lokal bernama KK Mart untuk membeli beberapa produk makanan atau minuman khas yang kira-kira nggak ada di Indonesia. Dari minimarket, gue beli beberapa bungkus mie instan rasa laksa dan bumbu instan nasi goreng rasa tom yum, nasi goreng cina, dan ikan bilis. Total harganya 10 RM. Keranjang belanjanya menarik, dibuat sedemikian rupa hingga bisa dijinjing atau didorong. KK Mart shopping bucket. Unique! Dari Stesen Bukit Bintang, perjalanan dimulai dengan monorel menuju KL Sentral RM. Lalu dari KL Sentral, ambil KTM Komuter ke Batu Caves dengan harga 2 RM. Murah! Selain murah, KTM Komuter juga nyaman dan bersih. Bahkan menurut gue AC-nya agak terlalu dingin. Ada pemeriksaan tiket yang dilakukan oleh kondektur kereta. Suasana di dalam gerbong cukup lowong, ada banyak kursi kosong saat itu. Gue duduk sendirian di salah satu sudut, sementara penumpang yang lain duduk berkelompok saling berhadap-hadapan di atas kursi yang empuk. Nasib solo traveler pffft Selama perjalanan, gue menikmati pemandangan pinggiran kota Kuala Lumpur dengan semak-semak liar dan gedung-gedung yang monoton. Asyiknya naik KTM Komuter, gue bisa melihat wajah kawasan metropolitan Klang Valley Lembah Klang selain kota Kuala Lumpur itu sendiri. Perjalanan menuju Batu Caves memakan waktu antara 30-45 menit. Nggak usah takut kebablasan, karena Batu Caves adalah stesen teraklhir dalam rute ini. Baca Juga 6 Tempat di Kuala Lumpur yang Mungkin Kamu Belum Tahu Kuala Lumpur KTM Komuter Inside the KTM Komuter Train Dari stesen Batu Caves, nggak usah bingung-bingung mencari kuil gua itu, karena objek wisata yang bersangkutan berada tepat di samping stesen. Gue melangkah masuk ke dalam, disambut patung Dewa Kresna yang menjulang tinggi dengan gagah di samping sebuah kuil. Ada juga patung Rama dengan ukuran biasa di belakang kuil. Whoa! Nggak sia-sia gue ke sini. Asyiknya lagi, Batu Caves bisa dikunjungi tanpa dimintai tiket masuk. Nggak kayak di Penang, masuk peninggalan benteng Fort Cornwallis aja bayar 2 RM, padahal bentengnya juga cuma gitu doang. Bergerak ke sisi kanan, ternyata ada patung yang jauh lebih besar lagi. Patung Dewa Murugan Lord Murugan berdiri dengan agung membelakangi tebing batu, mengadapi ratusan pengunjung yang berkerumun di bawahnya. Cahaya matahari yang menimpa kulit emasnya membuat patung itu tampak berkilat-kilat dan semakin mempesona. Konon, patung Murugan di Batu Caves ini adalah patung Murugan tertinggi di dunia! Baca Juga Rekomendasi 5 Penginapan di Kuala Lumpur, Malaysia Hanuman Statue The Hanuman shrine Lord Murugan statue Di tanah lapang itu, pengunjung berfoto dengan Patung Murugan sebagai latar belakangnya. Ada juga yang berfoto dengan kawanan burung dara yang berkerumun, beterbangan ke sana kemari, hingga gue sesekali merunduk sambil menanungi wajah ganteng gue ini karena takut kesamber burung daranya. Batu Caves-nya sendiri berada tepat di belakang tubuh Patung Dewa Murugan. Untuk masuk ke dalam, pengunjung harus menapaki ratusan anak tangga yang menjulur dengan jahanam. Gue sih makasih deh ya. Dengan kondisi sambil bawa-bawa anak seberat 60L, gue udah menyerah di beberapa langkah pertama lalu buru-buru turun lagi. Mind your head! This place is full with pigeons! Staircase to the Cave Baca Juga Tips Jalan-Jalan Hemat di Singapura dan Kuala Lumpur Selain dua patung raksasa dan Batu Caves-nya sendiri, masih ada sebuah kolam ikan berukuran cukup besar dan dua kuil lain yang ada di komplek ini. Penjual suvenir ada di sepanjang pintu masuk dan di sekeliling tanah lapang. Kalau kamu terobsesi dengan budaya India, kamu bisa membeli salah satu miniatur patung yang dijual dengan harga yang setara dengan kepuasanmu. Nggak salah deh kalau gue menyempatkan berkunjung ke Batu Caves. Gue terpesona dengan apa yang ditawarkan kuil ini, lebih dari apa yang gue bayangkan. Masalahnya, dari blog yang gue jadikan referensi blog mas Gaphe, foto-foto Patung Murugan itu tidak ditonjolkan. Foto-foto yang ada digabungkan jadi satu berukuran kecil-kecil dengan Patung Murugan yang tidak difoto secara utuh. Makanya saat gue membaca tulisan tentang Batu Caves saat itu, ya gue nggak terlalu tertarik, karena nggak melihat sesuatu yang luar biasa. The pond Sekedar masukan aja buat temen-temen travel blogger, menggabungkan foto menjadi satu bingkai atau satu galeri seperti itu memang bagus. Misalnya untuk foto-foto di satu tempat. Tapi, untuk foto yang memuat objek utama tempat itu, atau mungkin foto yang kira-kira dapat menarik pembaca, sebaiknya tetap disajikan per satuan. Atau kalau digabung, buatlah agar foto itu berukuran paling besar. Ini masukan dari gue sebagai seorang pembaca ya, hihihi. Mari berangkat menuju Putrajaya. Duh, sempet nggak yaaa…
Jelajahiformasi batu kapur alami dan situs religi kuno di BATU CAVES Rasakan petualangan mengeksplorasi tiga gua sekaligus GRATIS dalam perjalanan sehari Anda ke Batu Caves. Jelajahi Gua Art Gallery dan Gua Museum yang berada di kaki bukit kapur berusia 400 juta tahun, kemudian naiki 272 anak tangga menuju Gua Cathedral untuk melihat situs
detikTravel Community - Melancong ke Malaysia ada wisata religi ikonik yang sayang untuk dilewatkan, Batu Caves. Ini adalah tempat ibadah umat Hindu yang caves adalah gua berbentuk batu kapur yang diyakini sudah berumur 400 juta tahun. Merupakan tempat ibadah suci bagi umat Hindu dan menjadi objek wisata yang ikonik di Selangor, berada di wilayah Selangor, 13km utara Kuala Lumpur. Pengunjung akan disambut oleh patung dewa Hindu setinggi meter, konon merupakan patung dewa tertinggi di dunia, dinamakan Lord Murugan, yang akan Menyambut kamu di Batu Caves, sampai ketempat ini, Kamu bisa naik komuter dari KL Sentral dan turun di stasiun Batu Caves, selanjutnya jalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai di Batu Caves. Tempat ini dibuka pada jam 07 pagi dan ditutup pada jam 9 area ini tidak dipungut biaya apapun, tiket hanya berlaku jika kamu ingin memasuki area gua. Untuk menuju gua kamu harus menaiki sekitar 272 anak tangga, jadi persiapkan sepatu yang nyaman agar bisa sampai gua diperlukan waktu sekitar 1-2 jam. Harap dicatat untuk memasuki area Batu caves disarankan kamu memakai baju yang sopan dan berlengan atau kamu harus memakai kain yang diberikan petugas sebelum menaiki anak tangga menuju sejarahnya, Batu Caves merupakan tapak keagamaan yang terletak di ketinggian hampir 100 meter dari dasar laut. Umat Hindu mendirikan sebuah kuil di gua besar yang ditemukan oleh William Hornaday seorang ahli naturalis itu umat HIndu terutama dari komunitas India yang berada di Malaysia mulai berziarah ke gua, dengan ciri khas formasi gua yang indah, didalam gua kamu bisa menikmati pemandangan stalaktit dan stalagmit. Saat ini situs terpelihara dengan baik sebagai tempat peribadatan dan menjadi salah satu tujuan wisata karena tempat ini mempunyai karakter dan sejarah yang ketempat ini, jangan lupa untuk mengamankan barang-barang yang kamu bawa, karena tempat ini dihuni oleh monyet-monyet iseng, yang biasanya akan mengambil barang bawaan pengunjung yang disangka makanan. Masih di area yang sama kamu juga bisa menikmati kerumunan merpati-merpati yang Caves dikenal dengan festival Thaipusam, dimana jutaan umat Hindu akan melakukan prosesi keagamaan untuk menghormati Dewa Murugan. Festival ini berlangsung selama dua hari setiap tahunnya. Ini adalah festival spektakuler dengan menampilkan tarian seremonial sebagai bentuk spiritualitas. Ajang ini banyak ditunggu wisatawan. Ayo cek terlebih dahulu jadwal festival Thaipusam sebelum ke Batu caves.
KTMKomuter Tampin Batu Caves Route Timetable (Jadual) 2022 Below you will see the latest full train timetable for the KTM Komuter Tampin to Batu Caves Route / Line for all early morning departures from the first train of the day. For later trains, please see the following pages:
JOGJA POST – Setelah kurang lebih 26 hari Tours di Sungai Petani Malaysia, akhirnya saya harus kembali ke Indonesia. Tak mudah melupakan kenangan-kenangan ketika berada di sana. Bersama my sister, my ponakan and my anti. Pada tanggal 24, saya harus kembali, namun sebelum kembali harus mampir terlebih dahulu ke Batu Caves dan Petronas Twin Tower atau yang biasa disebut Menara Kembar Petronas. Perjalanan cepat sebenarnya menggunakan kereta api, namun karena saya ingin menikmati perjalanan di bus, saya pun menggunakan bus untuk bisa sampai ke tempat yang saya inginkan. Perjalanan pertama dari terminal Sungai Petani langsung ke Tasik Bandar Selatan. Perjalanan menggunakan bus kira-kira memakan waktu 6 jam. Setelah itu turun menggunakan kereta api langsung menuju Batu Caves. Tak memakan waktu lama, sekitar 1 jam sudah sampai. Oh ya, biaya dari TBS ke Batu Caves cukup hemat, kisaran 1 Ringgit Malaysia lebih 4 Sen. Saya sampai di Batu Caves kira-kira pukul malam waktu setempat. Memang sih tutupnya jam sehingga saya hanya bisa berada di bawah saja. Meskipun begitu, tak mungkin pula saya naik tangga yang jumlahnya kurang lebih 300 dengan posisi yang lumayan curam. Selain lelah, juga satu jam lagi akan ditutup hehe… Menara Kembar Petronas Setelah puas berada di Batu Caves, saya pun langsung cus menuju Twin Tower Petronas atau yang disebut Menara Kembar Petronas. Sama, dengan kereta api, perjalanan kurang lebih 3 jam menuju ke Twin Tower. Entah sayanya yang keliru atau keretanya hehe… Pokoknya, kira-kira pukul malam saya tiba di Kuala Lumpur City Center atau biasa disebut KLCC. Di sana tak seperti yang saya bayangkan, sudah sepi hehe… Beruntung saya bertemu teman dari Syiria dan Iran yang juga sedang asyik berada di sana. Kami pun banyak bercakap tentang negara masing-masing. Perjalanan melelahkan pun saya sudahi dengan menaiki Grab KLCC menuju KLIA. Waktu itu saya habis sekitar 70 Ringgit Malaysia; gpplah mengingat jaraknya juga terlalu jauh dan sudah sangat malam. Post Views 1,614
. 393 113 353 407 86 470 255 146
perjalanan ke batu caves